Menebar Semangat dari Halaman Buku: Kisah Inspiratif Michaela Joice Gracia Soedarto, Duta Literasi Muda SMP Taruna Nusa Harapan

Di usia yang masih belia, Michaela Joice Gracia Soedarto, murid kelas VII B SMP Taruna Nusa Harapan Mojokerto, telah menorehkan prestasi yang membanggakan. Gadis yang akrab disapa Joice ini baru saja dinobatkan sebagai Duta Literasi Sekolah, sebuah amanah yang ia emban dengan penuh tanggung jawab dan semangat yang menggebu.

Menurut Ibu Kumbini Kundhaliniwati, S.Pd., Kepala Perpustakaan SMP Taruna Nusa Harapan, terpilihnya Joice bukan tanpa alasan. Selain dikenal rajin membaca dan aktif di berbagai kegiatan literasi, Joice juga telah menorehkan prestasi di tingkat daerah hingga nasional.

“Joice ditunjuk oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Mojokerto untuk mewakili Kota Mojokerto dalam Lomba Resensi Buku Tingkat Nasional Kategori SMP. Ia juga berhasil meraih Juara II Lomba Menulis dan Mempresentasikan Esai pada kegiatan Bulan Bahasa 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Mojokerto,” ungkap Ibu Kumbini dengan bangga.

Lahir di Mojokerto, 8 Juni 2012, putri dari pasangan Bapak Soedarto dan Ibu Ester Kathryn Suprianto ini telah akrab dengan dunia buku sejak kecil. Dalam sebulan, ia bisa membaca dua hingga tiga buku dari berbagai genre. Waktu favoritnya untuk membaca adalah hari Sabtu, saat ia bisa tenggelam dalam kisah tanpa gangguan tugas sekolah. Uniknya, Joice memiliki kebiasaan menandai kata-kata mutiara atau kalimat motivasi di setiap buku yang ia baca dengan stabilo warna-warni. Baginya, kalimat-kalimat itu menjadi penyemangat di kala semangatnya menurun.

“Saya suka menandai kata-kata yang menginspirasi, supaya bisa saya baca ulang saat butuh semangat,” ujarnya dengan senyum hangat.

Joice sangat mengidolakan penulis kondang Tere Liye. Ia menyukai gaya bercerita dan pesan moral yang terselip dalam setiap karyanya.

“Cerita-cerita Tere Liye itu selalu mengandung makna yang dalam. Banyak pelajaran hidup yang bisa saya ambil,” tuturnya.

Kegemaran membaca Joice tak lepas dari dukungan kedua orang tuanya yang selalu menjadi motivator utamanya. Meski tidak selalu membelikan buku atau mengajaknya ke perpustakaan, keduanya senantiasa mendukung setiap kegiatan positif Joice di sekolah, terutama yang berkaitan dengan minat dan bakatnya di bidang literasi.

“Mama dan Papa bilang, membaca itu jendela dunia. Dari buku, saya bisa mengenal banyak hal yang belum pernah saya lihat langsung,” cerita Joice dengan mata berbinar.

Ketika ditanya tentang cita-citanya, Joice menjawab tegas bahwa ia ingin menjadi pengacara andal di masa depan. Ia ingin menegakkan keadilan dan membantu orang yang lemah.

“Saya ingin jadi pengacara yang jujur dan bisa memperjuangkan kebenaran,” katanya dengan mantap.

Joice mengaku tak pernah menyangka akan terpilih menjadi Duta Literasi Sekolah. Meski begitu, ia siap menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Awalnya tidak menyangka, tapi saya senang dan bangga. Saya ingin menjadi contoh yang baik bagi teman-teman dan mengajak mereka lebih rajin membaca,” ujarnya penuh semangat.

E. Jaka Purnama, S.Pd., Guru Pembina Ekstrakurikuler Sastra di SMP Taruna Nusa Harapan Mojokerto, turut memberikan apresiasi atas pencapaian Joice.

“Joice adalah murid yang cerdas, rendah hati, dan memiliki daya imajinasi yang luar biasa. Ia menulis dengan rasa, membaca dengan hati, dan menyampaikan gagasan dengan percaya diri. Saya yakin, Joice bisa menjadi inspirasi literasi bagi generasi muda Mojokerto,” tutur Pak Jaka dengan bangga.

Beliau juga menambahkan bahwa Joice termasuk murid yang selalu aktif dalam kegiatan sastra di sekolah. Ia sering menjadi perwakilan kelas dalam lomba-lomba menulis puisi dan esai, serta kerap membantu teman-temannya memahami makna karya sastra.

“Dia tidak hanya membaca untuk dirinya sendiri, tapi juga membagikan semangat membaca kepada teman-temannya. Itu nilai lebih yang membuatnya layak menjadi Duta Literasi,” imbuhnya.

Sebagai Duta Literasi, Joice telah memiliki sejumlah ide kreatif. Ia berencana membuat “Pojok Baca Mini” di setiap kelas dan mengadakan “Book Talk Day” setiap bulan, di mana murid dapat berbagi cerita dan inspirasi dari buku yang mereka baca.

“Saya ingin membuat kegiatan membaca jadi seru, bukan membosankan. Kalau membaca dilakukan bersama, pasti lebih menyenangkan,” katanya antusias.

Kepala Sekolah SMP Taruna Nusa Harapan, Bapak Blasius P. Purwa a, S.Pd., turut memberikan apresiasi.

“Joice adalah contoh nyata bahwa usia muda bukan halangan untuk berprestasi. Kami bangga memiliki murid yang berkarakter, berprestasi, dan mencintai literasi. Semoga semangatnya menular ke seluruh warga sekolah,” ujarnya.

Dengan semangat membaca yang tak pernah padam, kecintaan pada sastra, dan tekad kuat untuk berbagi inspirasi, Michaela Joice Gracia Soedarto bukan sekadar Duta Literasi, tetapi juga simbol generasi muda yang haus ilmu dan siap membawa perubahan positif bagi lingkungan sekolah dan masyarakat. (JP)