Oleh: Dionysius Pramono Ady, S.Pd.
Guru PKn SMP Taruna Nusa Harapan Mojokerto
Tanggal 17 Agustus 2025 merupakan momen bersejarah: 80 tahun sudah Republik Indonesia merdeka. Tema peringatan tahun ini, “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju”, merupakan pengingat sekaligus ajakan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk terus menjaga persatuan, memperkuat kedaulatan bangsa, dan mewujudkan kesejahteraan rakyat sebagai jalan menuju Indonesia yang maju. Sebagai seorang guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Taruna Nusa Harapan Mojokerto, saya memandang bahwa momentum ini adalah kesempatan emas untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan sekaligus menerapkan visi sekolah secara konkret: Peduli, Adaptif, Cerdas, Berbudaya Lingkungan, dan Berjiwa Kewirausahaan.
Dalam ruang lingkup sekolah, HUT RI bukan hanya seremoni rutin tahunan. Ia adalah sarana pendidikan karakter, kebangsaan, dan pembentukan jati diri peserta didik. Melalui perayaan ini, semangat nasionalisme dapat dirajut dalam aktivitas nyata yang melibatkan seluruh warga sekolah: guru, siswa, tenaga kependidikan, hingga orang tua. Maka, bagaimana sebaiknya kita menyemarakkan HUT ke-80 RI di lingkungan sekolah sesuai dengan semangat visi yang kita emban?
Menumbuhkan Kepedulian melalui Kegiatan Sosial
Nilai peduli dapat diwujudkan melalui kegiatan sosial yang melibatkan peserta didik. Misalnya, menggalang donasi untuk masyarakat kurang mampu di sekitar lingkungan sekolah atau melakukan kunjungan ke panti asuhan dan panti jompo. Dengan kegiatan ini, siswa belajar bahwa cinta tanah air tidak hanya ditunjukkan dengan hormat bendera, tetapi juga melalui empati kepada sesama anak bangsa. Kepedulian sosial inilah yang akan menjadi fondasi kuat bagi terwujudnya rakyat yang sejahtera.
Adaptif terhadap Perubahan melalui Inovasi Perayaan
Sebagai bagian dari generasi digital, siswa perlu dilatih untuk adaptif. Perayaan HUT RI bisa dikemas secara kreatif dengan pendekatan teknologi, misalnya melalui lomba video bertema kemerdekaan, podcast bertopik sejarah perjuangan bangsa, atau kuis daring interaktif seputar wawasan kebangsaan. Aktivitas seperti ini bukan hanya menyemarakkan suasana, tetapi juga menanamkan nilai cinta tanah air dengan cara yang sesuai dengan zaman.
Mencerdaskan Melalui Refleksi dan Diskusi Kebangsaan
Visi cerdas tak hanya soal prestasi akademik, tetapi juga kecerdasan sosial dan kebangsaan. Dalam mata pelajaran PKn, saya sering mengajak siswa untuk berdiskusi tentang isu-isu aktual yang berkaitan dengan demokrasi, HAM, dan kedaulatan bangsa. Di bulan Agustus ini, refleksi atas perjalanan bangsa menjadi sangat relevan. Kegiatan seperti “Ngobrol Merdeka” atau “Forum Siswa Bicara Bangsa” bisa menjadi ruang dialog antar siswa untuk menyampaikan gagasan tentang masa depan Indonesia. Dengan begitu, siswa tidak hanya tahu sejarah, tetapi juga sadar akan perannya sebagai calon pemimpin bangsa.
Mewujudkan Budaya Lingkungan dalam Perayaan
Merayakan kemerdekaan bisa sekaligus menjadi sarana membangun budaya lingkungan. Salah satu cara ialah dengan mengadakan lomba kebersihan antarkelas, kampanye pengurangan sampah plastik, atau gerakan menanam pohon yang dikaitkan dengan semangat kemerdekaan. Merdeka bukan hanya bebas dari penjajahan, tetapi juga bebas dari ketergantungan terhadap pola hidup yang merusak lingkungan. Generasi yang cinta lingkungan adalah generasi yang siap menjaga kedaulatan ruang hidup bangsanya.
Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan melalui Kegiatan Kreatif
Visi berjiwa kewirausahaan dapat disinergikan dengan perayaan HUT RI melalui bazar siswa yang menjual produk buatan sendiri, seperti kerajinan tangan, makanan tradisional, atau hasil proyek daur ulang. Kegiatan ini melatih kreativitas, tanggung jawab, dan kerja sama. Nilai-nilai kewirausahaan seperti pantang menyerah dan inovatif juga merupakan bagian dari semangat perjuangan yang diwariskan para pahlawan.
Sebagai guru PKn, saya meyakini bahwa semangat kemerdekaan sejati harus terus dihidupkan dalam tindakan nyata di sekolah. Merdeka bukan sekadar simbolik upacara atau lomba-lomba seru, melainkan proses pembelajaran panjang untuk membentuk karakter warga negara yang peduli, adaptif, cerdas, berbudaya lingkungan, dan berjiwa kewirausahaan seperti visi yang kami junjung di SMP Taruna Nusa Harapan.
Mari jadikan peringatan HUT ke-80 RI ini bukan hanya selebrasi, tetapi juga refleksi dan aksi. Kita bersatu karena kita berdaulat. Kita sejahtera karena kita bergerak maju bersama. Dan semuanya bisa dimulai dari sekolah.
Dirgahayu Republik Indonesia! Merdeka! (JP)
![]()
Tinggalkan Komentar