Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa tahun 2025, SMP Taruna Nusa Harapan Mojokerto menyelenggarakan serangkaian kegiatan bertajuk “Semarak Bulan Bahasa 2025: Merangkai Kata, Merajut Makna.” Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program Master Lingua yang bertujuan menumbuhkan kecintaan para murid terhadap bahasa Indonesia dan meningkatkan keterampilan berbahasa secara kreatif dan komunikatif.
Acara berlangsung mulai Jumat, 24 Oktober 2025 hingga Selasa, 28 Oktober 2025, dengan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh peserta didik dari kelas VII hingga IX.
Untuk siswa kelas VII, kegiatan Menulis Puisi Berantai dilaksanakan di Hall Auditorium Yayasan Pendidikan Taruna Nusa Harapan, menghadirkan suasana puitis dan penuh imajinasi. Sementara itu, siswa kelas VIII berpartisipasi dalam Menulis Cerita Berantai di lapangan basket, yang menantang kreativitas dan kerja sama tim dalam menyusun alur cerita. Tak kalah menarik, siswa kelas IX menunjukkan kemampuan berbicara dan berargumentasi melalui kegiatan Orasi Berantai yang digelar di halaman sekolah.

Selama kegiatan berlangsung, suasana sekolah dipenuhi semangat, keceriaan, dan antusiasme. Kemeriahan semakin terasa dengan kehadiran murid-murid kelas VI dari SD Taruna Nusa Harapan, yang turut menyaksikan kegiatan di lingkungan SMP TNH sebagai bentuk pengenalan dan motivasi untuk jenjang berikutnya.
Puncak acara dilaksanakan pada Selasa, 28 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda. Kegiatan diisi dengan upacara bendera bersama unit SMA Taruna Nusa Harapan yang berlangsung khidmat dan penuh semangat kebangsaan. Sebelum memasuki ruang kelas, para siswa menuliskan pesan harapan mereka untuk bangsa Indonesia dalam selembar kertas bertema “Harapanku kepada Bangsaku” dan menempelkannya di papan khusus yang telah disediakan di koridor sekolah.

Koordinator kegiatan, Ibu Angela Yulianita Christanty, S.Pd., menyampaikan rasa bangganya atas antusiasme seluruh siswa dan guru dalam kegiatan ini.
“Kegiatan Bulan Bahasa tahun ini bukan hanya tentang lomba, tetapi juga tentang bagaimana murid belajar mencintai bahasa Indonesia melalui karya dan ekspresi diri. Kami ingin setiap anak merasa bahwa bahasa adalah alat untuk memahami, menghargai, dan mencintai bangsanya,” ujar Ibu Angel.

Salah satu peserta, Jeslyn Renata, murid kelas IX, juga mengungkapkan kesan mendalamnya.
“Saya sangat senang bisa ikut orasi berantai. Awalnya gugup, tapi ternyata seru dan menambah kepercayaan diri saya untuk berbicara di depan umum. Kegiatannya juga bikin kami makin bangga berbahasa Indonesia,” tutur Jeslyn dengan semangat.
Melalui kegiatan ini, SMP Taruna Nusa Harapan Mojokerto berharap seluruh murid semakin mencintai bahasa Indonesia dan mampu mengekspresikan ide serta gagasan secara positif dan kreatif. Semangat Sumpah Pemuda yang digaungkan pada puncak acara menjadi pengingat bahwa bahasa Indonesia adalah pemersatu bangsa, dan generasi muda berperan penting untuk terus merawatnya. (JP)
![]()
Tinggalkan Komentar